Kamis, 04 Oktober 2007

JALAN PEMBEBASAN SUFI


JALAN sufi adalah jalan pembebasan ketika manusia terperangkap kekaguman narsistik pada diri sendiri. Adalah imam AL-Ghazali yang diletakkan sebagai pengkritik paling keras terhadap perangkap-perangkap duniawi. Termasuk perangkap ilmu pengetahuan
Imam Al- Ghazali bukannya menolak arti dan fungsi segala tingkat ilmu pengetahuan. Melainkan menyadari ada bidang kehidupan yang tidak semata bisa dipahami dan dihidupi hanya dengan jaln ilmu obyektif. Jalan itulah jalan Sufi, yang merupakan jalan keempat (sesudah jalan indera, jalan rasional dan jalan filsafat). Jalan yang mampu membawa manusia ke dalam suatu hidup yang bebas dari segala batas material bendawi.
Jalan sufi itu akan mudah di fahami dengan melihat orang membedakan dua jalan mencapai dan memahami Tuhan dengan segala maksud ajarannnya. Diaman orang seringkali membedakan dua jalan islam dalam mencari dan mendekati Tuhan. Yaitu, yang pertama jalan syariat dan jalan sufi sebagai jalan kedua.
Karena itu adalah penting untuk memahami bahwa jalan sufi bukan semata jalan mencapai mencapai Tuhan yang isolatif dengan hanya menyibukkan diri “ngurusi Tuhan” Jalan sufi adalah juga jalan social ketika manusia sibuk “ngurusi sesam manusia” sebagai jalan mencpai hadirat sang Maha Besar dan Maha Kekasih. Rosul Muhammad SAW suatu ketika bersabda “jika engkau menolong sesama, Tuhan pun akan menjadi penolongmu”.




KEARIFAN CINTA




TIDAKKAH engkau mengerti bahwa di zaman fir’aun saat tongkat musa berubah menjadi naga, tongkat dan tali para penyihir juga berubah menjadi naga. Maka melihat kesamaan pada keduannya. Sedangkan yang dianugrahi kearifan bias memahami perbedaan ilmu sihir dengan ilmu tuhan, dan karena itu mereka menjadi insan yang beriman.

Apabila tuhan menghendaki, Dia akan membuat kata yang tidak berharga ini menjadi penuh manfaat. Dia akan menjadikannya bersemayam dihatimu dan menjadikannya mereka amat berguna. Namun apabila tuhan memang tidak berkenan, meskipun engkau membuat ratusan ribu kata tetap saja tidak akan masuk kedalam hatimu. Sebab mereka akan mati dan kemudian terlupakan.

Dalam suatu kesempatan aku mencoba bebicara dengan seorang pengkaji al-qur,an, “Tuhan telah berfirman dalam al-qur,an, katakanlah, apabila lautan adalah tinta untuk menulis ayat-ayat Allah, sesungguhnya laut takkan cukup menuliskan menuliskan ayat-ayat Allah”. Namun dengan lima puluh dram tinta, orang sekarang mungkin biasa menulis seluruh isi Al-qur,an. Itu karena sesungguhnya Al-qur,an hanyalah sekedar perlambang dari pengetahuan Tuhan, bukan keseluruhan dari pengetahuann-Nya . Apabila tukang obat meletakkan sejumput obat pada selembar kertas, akankah engkau sedemikian bodoh mengatakan seluruh took obat itu berada dalam kertas?
Semua hal menyiratkan makna hakekat. Orang dapat mengungkapkan suatu makna hakikat yang sama dengan bentuk atau cara lain. Tetapi bagi mereka yang ketat pada aturan hanya dapat mencapainya melalui carnya sendiri. Sangat sukar untuk berbicara pada mereka. Apabila menyampaikan hal sama denagn cara yang berbeda, mereka tidak akan mendengarnya.

Ada tiga jenis makhluk. Yang pertama adalah malaikat, yang merupakan akal fitri. Sifatnya dan kebiasaan mereka iallah taat, menghamba, dan tak pernah berhenti berdzikir pada tuhan. Ketaatannya adalah hidangan sehari-hari yang membuatnya terus hidup. Dzikir baginya, seperti air bagi ikan. Bagi ikan air membuatnya hidup. Ia menjadi ranjang dan bantalnya. Apa yang mereka lakukan tidak berdasar keinginannya (nafs). Mereka bersih dan terbebas dari nafs. Maka bagaimana dikatakan kebaikan bila segala yang mereka dpat didukung keadaan tanpa nafsu atau hasrat badaniah? Dengan sifatnya yang bersih mereka tidak perlu berjuang melawan godaan. Ketatan yang dilakukan malaikat tidak berarti apa-apa sebab hal itu sudah menjadi sifat mereka tidak mampu untuk melakukan hal yang sebaliknya.

Yang kedua adalah jenis binatang. Jenis ini hanya memiliki nafs dan tidak memiliki akal sama sekali. Mereka tidak memiliki kecenderungan religius.
Dan yang ketiga manusia, yang merupakan gabungan antarakal dan nafsu. Dia setengah malaikat dan setengah binatang. Bagaikan keadaan mahluk yang merupakan gabungan sifat dan ikan. Sebagian dirinya berupa naga dansebagian serupa ikan. Sifat ke-ikanannya menariknya kedalam air. Sedang sifat kenagaannya menarik dirinya ke daratan.
Keadaan tarik menarik itu berlangsung terus menerus. “orang yang aklnya melampai nafsu, dia menempati derajat yang lebih tinggi dari malaikat. Sedang orang yang nafsunya mengalahkan akalnya, dia akan terjatuh pada derajat yang lebih rendah dari bintang”.

Manusia bagaikan pedagang atau apotik yang memiliki daya tampung kecil. Penalaran, keraifan,kebajikan, dan pengetahuan lahir dari sifat tuhan. Itu semua dit empatkan didlam botol dan nampan untuk di jajakan di dunia sesuai daya tampungnya.

Raja muda berkata, “Pada zaman dahulu kaum kafir pernah menyembah berhala. Dan kini kita melakukan hal yang sama. Mengapa kita menganggap diri kita pasrah pada Tuhan sedangkan kita dalam kenyataan tunduk pada bangsa Mongol? Mengapa kita juga memiliki demikian banyak berhala lain di dlalm diri kita. Berhala rakus, nafsu, dendam dan iri? karena bila kita taat kepada itu semua baik berhala di luar maupun didalam diri maka kita sama saja seperti seorang kafir.

Demikianlah , meskipun balasan untuk kebaikan dan kejahatan dijanjikan Tuhan baru tiba pada hari kebangkitan, tetap saja muncul suatu keadaan yang mewwakili balasan itu. Apabila manusia bergembira didalam hatinya, itu adalah balasan karena telah membuat orang llain sedih. Terdapat suatu bentuk balasan sebagai permisalan Hari kebangkitan. Yang demikian agar orang dapat memahami yang banyak dari yang sedikit.

POLISI selalu menangkap pencuri, dan pencuri selalu kabur dari polisi. Tidaklah merupakan hal yang aneh jika ada seorang pencuri yang menangkap polisi?
Sesungguhnya kehidupan ini hanyalah permainan dan hiburan sia-sia (Q.s. 47:36). Ketiak manusia telah dewasa sehingga nalar menjadi sempurna, dia tidak akan bermain-main lagi. Apabila dia melakukannya, tentu dilakukan secara rahasia dan malu-malu agar tidak seorangpun melihatnya.
Setiap langkah yang dilakukan manusia adalah “sebab”, dan apa pun yang terjadi kepadanya, duka dan gembira, adalah “akibat”. Ketika mendapat akibat yang menyenangkan, orang esti berterimakasih. Dan terima kasih mesti sesuai dengan sebab yang diterima seorang.
Apabila akibat dari langkahnya tidak menyenangkan, orang harus meminta maafdan tidak melangkah lagi sehingga mengakibatkan hal seperti itu lagi. Maka ketika penderitaan kami kirimkan kepada mereka, merekatidak merendahkan diri melainkan hati mereka menjadi semakin keras*. Yakni,mereka tidak memahami bahwa akibat akan sesuai dengan perbuatan mereka. Dan setan menyiapkan menyiapkan untuk mereka atas apa yang telah mereka lakukan**. Karena itu mereka berkata, “Akibat buruk itutidak sesuai dengan segala usaha ini” Mereka tidak tahu bahwa adap muncul dari ranting, bukan dari api. Semakin kering ranting, semakin sedikit asap muncul. Ketika engkau mempercayakan taman kepada tukang kebun lalu suatu bau busuk muncul, salahkanlah tukang kebun, bukan tamannya. Firman Allah(Q.S. 6:43) .


Cinta yang dibangkitkan oleh khayalan yang salah dan tidak pada tempatnya bias saja mengantarkannya pada keadaan ekstase. Namun kenikmatan itu, jelas tidak seperti bercinta dengan kekasih sebenarnya. Kekasih yang sadar akan hadirnya seseorang yang mencintainya. Ini sebagaimana kenikmatan lelaki yang memeluk tugu batu didalam kegelapan sambil menangis dan menatap. Meskipun ia merasa nikmat karena berpikir bahwa yang dipeluk adalah kekasihnya, tapi jelas tidak senikmat orang yang memeluk kekasih sebenarnya. Kekasih yang hidup dan sadar.


“DUNIA ini seperti mimpi”. Kenikmatan didunai ini bagaikan kenikmatan ornag yang meminum sesuatu di dalam mimpi. Sama halnya dengan menghasratkan suatu hal duniawi, itu bagaikan meminta atau diberi sesuatu didalam mimpi. Ketika seorangbangun dari tidurnya, dia tidak mendapatkan manfaat apapun dari yang telah dimakan atau diminumnya dalam mimpi.


KETIADAAN mengembang dan berhaap menjadi ada. Segala katiadaan bagaikan empat lelaki yang duduk bersimpah dihadpan seorang raja. Dan masing –masing berharap agar raja memberokan kedudukan tertentu kepadanya. Lantas salah seorang dari mereka merasa malu karena harapannya tidak kesampaian.


TUHAN membawa janin ke luar dari timur, yaitu rahim dan mengirimnya tenggelam ke barat, ialah keburan. Ini sama saja dengan pernyataan Ibrahim yang dikemukakan pada Namrudz. Tuhan menciptakan kembali manusia baru setiap saat. Dan bersamaan dengan itu, ia mengirim hal baru kedalam pikiran para manusia. Bentuk manusia dan yang dikirimkan padanya tidak sama satu dengan lainnya. Yang pertama tidak mirip denagn yang kedua. Tidak pula yang kedua denagn yang ketiga. Saying manusia tidak menyadari hal ini dan tidak mengetahui dirinya.


KETIKA kebencianmu terhadap seorang musuh sudah berlebihan, engkau mengharapkan agar musuhmu selamanya bernasib sial dan buruk. Padahal roda kehidupan terus berputar dan demikian pula keadaan musuhmu. Kadang-kadang dia beruntung, kadang pula dia sial. Mengharap musuhmu selalu sial akan membuat pikiranmu terganggu.


MATAHARI sesungguhnya selalu hadir dan ada. Dan setiap orang terhangatiolehnya. Meskipun begitu karena matahari tidak selamnya terlihat, manusia tidak menegtahui bahwa kehangatan dan kehidupannya berasal darinya.

MAKA, meskipun kelembutan tuhan ada dan bersinar padanya, manusia tidak mampu melihat sampai ia sendiri menjelaskan kepadanya. Ia menjelaskan melalui perantaraan akibat perumpamaan.

DALAM kenyataan, roti bukanlah asal muasal kehidupan, tetapi Tuhan telah membuatnya sebagai penyebab kehidupan dan kekuatan. Mesk demikian, roti tidaklah bernyawa. Maka dalam sudut pandang hakekat kedirian, ia tidak memiliki semangat manusia. Bagaimana mungkin ia dpat menyebabkan peningkatan kekuatan? Apabila memiliki hidup, ia akan memelihara dirinya sendiri agar tetap hidup.


BILA seorang menginginkan penafsiran lebih rendah yang biasa dilakukan orang umum, biarkan ia berkata, “Manusia adalah binatang yang berakal”. Kekuatan akal adalah gagasan, baik secara implicit maupun eksplisit. Sedang yang tidak memiliki itu adalah binatang. Maka memang benar, bila dikatakan bahwa manusia sesungguhnya terdiri gagasan dan selain itu hanyalah tulang dan daging.



GAGASAN itu bagaikan burung terbang diudara atau rusa yang berkeliaran di hutan liar. Secara hokum, ia tidak dapat mungkin menjual burung yang bebas. Sebab srah terima barang merupakan syarat dari penjualan.

Akal adalah satu jenis yang sama dengan malaikat, meskipun malaikat memiliki sayap sedang akal tidak. Namun jika memang kedua hal itu memiliki fungsi yang sama, maka perlu dipertimbangkan bentuk dari kedua hal tersebut. Dalam hal ini akal dan malaikat. Bila bentuk malaikat lenyap, kenyataannya mereka hany akan menjadi akal fitri yang tidak memiliki sayap.

Kami menjadi sadar bahwa malikat merupakan akal fitri yang telah berwujud. Pada hakekatnya mereka dinamakan “akal yang terejawantah”. Sama halnya, apabila engkau membuat burung dari lilin lengkap dengan bulu dan sayapnya, dia akan tetap sebagai lilin. Tidaklah engkau lihat ketika bulu, sayap, kepala, dan kaki burung itu dilelehkan, ia akan kembali menjadi lilin??.



KATA-KATA mengalir dari lidah manusia sesuai dengan batas ukuran dan kemampuan yang di miliki manusia. Kata-kata kita bagaikan air yang dialirkan oleh penjaga pengairan. Air akan mengalir sesuai keinginan sang penjaga.aiar tidak mengetahui ke ladang mana atau tempat mana ia akan dialirkan.



TUHAN mengelilingimu dengan tentara kata-kata. Dengan itu, engkau bias menolak atau mnyergap kekuatan musuh. Namun, musuh dari dalam adalah musuh sejati. Jika engkau bisa menundukan musuh yang didalam musuh diluar bukan apa-apa. Apa yang merka bisa lakukan.


SERIBU perampok yang berada diluar tidak akan berbahaya, sampai pencuri lain membantu mereka membukakan pintu dari dalam. Engkau dapat berkata seribu kata dari luar, tetapi sejauh tidak ada seorang pun dari dalam mengatakan bahwa kata-katamu benar, itu tidak akan bermanfaat.

Seperti pohon. Jika tidak ada kesegaran pada akar, takkan ada gunanya engkau mengairinya. Maka, pertama-tama mesti ada kesegaran pada akar agar air bermanfaat. “meski orang melihat ratusan ribu cahaya, sesungguhnya cahaya hanya berada pada sumbernya.” Dan sebaliknya, meskipun seluruh dunia dibangun didalam cahaya, tidak semua semua orang akan mampu melihatnya. Hanya orang yang bermata cerahlah yang mampu melihatnya.


AKAR dari segalanya adalah ucapan dan kata-kata. Karena kau yang tak mengerti apapun mengenai ucapan dan kata-kata maka menganggap hal itu tak berguna. Padahal ucapan adalah hasil dari perbuatan. Tuhan yang maha tinggi menciptakan dunia melalui kata-kata, karena dia berkata, “jadilah”, maka jadilah ia, iman barang kali ada di dalam hati. Tapi jika kau tidak menyatakannya melalui kata-kata, ia tidak akan berguna. Meski bentuk shalat adalah perbuatan, ia tidak menjadi sah tanpa bacaan Al-qur’an dan jika engkau berkata, “Kata-kata tiada artinya, “ kau menolak apa yang katakan sendiri. Seandainya kta-kata memang tiada gunanya, mengapa kau masih mau berkata-kata bahwa kata-kata tiada artinya? Bukanlah itu berarti kau masih menganggap perlu kata-kata?


“KATA-KATA merangsang engkau untuk senantiasa mencari, tetapi sasaran atas pencarianmu tidak akan tercapai melalui kta-kata. Sebab apabila sasaran dapt di capai dengan kta-kata, tidak ada artinya usaha keras dan pemusnahan diri dlam tuhan.

Kata-kata ibarat gerakan benda di kejauhan. Karena melihat gerakan itu, engkau ingin melihat benda apa yang sesungguhnya. Gerkan benda itulah yang merangsang engkau menyaksikan benda itu.


DUNIA dibangun melalui imajinasi. Engkau menyebut dunia ini kenyataan hanya karena dunia ini dapat dilihat dan nyata. Sedang gagasan hakiki yang merupakan cabang dunia, justru engkau namakan imajinasi. Padahal kenyataannya sebaliknya imajinasi adalah dunia itu sendiri.

BAYI hanya mengetahui susu dan ibunya. Tuhan tidak meninggalkan bayi dalam keadaan seperti itu, tetapi akan membuatnya semakin maju ke tahap makan roti dan bermain. Dari sana dia melanjutkan ke tahap nalar. Didlam hubungan dengan dunia lain kita berada di thap bayi. Dunia ini sekadar buah dada ibu yang lain. Dia tidak akan meninggalkan engkau sampai membawamu pada tahap engkau sadar bahwa ini adalah keadaan bayi dan tak lebih.


SIANG dan malam di dunia ini engkau mencari ketentraman dan kedamaian, walaupun sesungguhnya tidak mungkin engkau mencapai mereka di dunia. Namun demikian, pencarianmu tentu tidak sia-sia. Ketentrman dan kedamaian bisa hadir, meski hanya sekeja. Kedamaian apapun yang engkau temukan di dunia ini, tidak abadi, kehadirannya bagaikan kilat yang menyambar. Ia hadir disertai situasi penuh guntur, hujan,salju dan godaan.


PENGETAHUAN apa pun yang di dapat dari ketekunan belajar di dunia ini adalah pengetahuan badaniah. Sedang pengetahuan yang bangkit dari pandangan setelah kematian adalah pengetahuan “relijius”.
Mengetahui apakah “aku adalah tuhan” adalah pengetahuan badaniah. Sebagaimana orang yang sekedar melihat kobaran dan cahaya lampu. Pengetahuan relijius berarti membakarkan diri ke dalam kobaran atau cahaya lampu. Meleburkan diri pada makna “Aku adalah Tuhan” adalah pengetahuan relijius. Sedang segala sesuatu yang bermakna “mengetahui” adalah pengetahuan bdaniah.


KETIKA para penyihir Fir’aun menjadi sadar akan dirinya, mereka mengorbankan tubuhnya. Mereka melihat dirinya memperoleh kehidupan tanpa tubuh ini. Sebab tubuh ini tidak memiliki hugungan dengan mereka. Maka demikian juga, ketika ibrahim, ismail, Nabi, dan orang-orang suci menyadarkan diri, mereka menghentikan perhatian pada tubuh, mereka tak lagi mempedulikan apakah tubuh itu ada atau tak ada.


KATA-KATA tidak lain hanyalah bayang-bayang dari kenyataan. Kata-kata merupakan bagian dari kenyataan. Apabia bayang-bayang saja dapat menawan hati, betpa mempesona kekuatan kenyataan yang ada di balik bayangan itu.


SUNGGUH sangat kasihan seseorang yang mencapai laut dan terpuaskan hanya dengan segelas air. Tatkala mutiara dan ratusan ribu barang berharga bisa diambil dari laut, apa artinya segelas air? Dunia ini sekedar buih. Sedang, seluruh air lautan merupakan pengetahuan ornag-orang suci maka di manakah mutiara terletak?


ADA yang berkata, “Guru kita tidak menyampaikan apapun.”

Demikianlah, jawabku: Orang ini telah muncul di hdapanku karena citra kepribadian yang ada pada diriku. Citra kepribadianku tidak menyapanya, “Apa kabar” atau “bgaimana kabarmu?” Citra kepribadianku menggerakkan hatinya tanpa menggunakan kata-kata. Jika dalam kenyataannya citra kepribadianku dapat menggerakkan hatinya tanpa kata-kata hingga bisa mengantarkannya ke suatu tempat, lalu apa yang aneh dari hal itu.

Ada sesuati yang lebih dari sekedar ucapan iman yang di ucapkan lidah. Sebab ucapan itu memiliki awal dan akhir. Apapun yang dapat diucapkan, memiliki awal dan akhir adalah “bentuk”, “bungkus”; sedangkan, “jiwanya tidak dibatasi oleh isyarat isyrat fisikal dan tidak ttanpa awla dan akhir.


SELURUH pikiran benar menggantung suatu kepastian. Pemeliharaan dan pendalaman adalh tanda peningkatan pemikiran yang diperoleh melalui pengetahuan dan praktik. Hal ini terus bergerak melewati diri menuju kepastian; dan ketika seluruh pemikiran telah jadi pasti, tidak ada keraguan yang tertinggal.


KECERDASAN di dalam tubuh manusia bagaikan pangeran; sepanjang anggota tubuh berada dalam ketaatan, semua akan berjalan dengan baik, tetapi ketika mereka memberontak, semua manjadi rusak.


SETIAP sekte menolak sekte yang lain dengan mengatakan, “kami benar. Kebenaran hanya milik kami. Yang lain salah” dan yang lain mengatakan sama persis mereka. Ini menjadikan “tujuh puluh dua (golongan) iman” yang menolak satu sama lain. Pada satu sisi, mereka sepakat mengatakan tidak ada pihak lain yang memiliki kebenaran, hanya satu yang memilikinya. Sekarang orang beriman mesti cerdas dan bijak mengetahui manakah yang sama satu itu. “orang beriman ialah yang bijaksana, mampu membedakan, memahami, dan cerdas. Iman adalah kekuatan pembedaan dan pemahaman yang nyata.


BILA kita ibaratkan seluruh dunia ini satu rumah, maka imajinasi, pikiran, dan gagasan adalah jalan masuk menuju rumah itu. Engkau bisa melihat sesuatu yang akan mengisi rumah bila engkau mengamati semua yang lewat di jalan msauk itu. Karena segala sesuatunya, baik atau burukyang ada didunia muncul pertam-tama dari jalan masuk. Baru kemudian ada di dalam rumah.


KEMAMPUAN berimajinasi tiap-tiap orang berbeda, sebagaimana imajinasi abu bakar, umar, ustman, dan ali lebih luas ketimbang para sahabat lainnya. Ini bisa dilihat bahwa dalam satu obyek yang sama imajinasi masing-masing orang berbeda sama lain. Pandangan ilmu antara seorang arsitek dan yang bukan arsitek yang sama-sama membayangkan bangunan keduanya. Kita dapat menduga bahwa imajinasi seorang arsitek akan lebih mendekati kenyataan. Dalam konteks ayang hampir sama, dalam kenyataannya penglihatan-penglihatan juga memiliki perbedaan-perbedaan antara penglihatan biasa dan penglihatan tanpa batas.


KITA jadi sadar bahwa iman adlah kearifan untuk untuk membedakan antara yang nyata dan yang maya, juga antara yang benar dan tiruan, siapapun juga yang tidak memiliki kearifan, dia tidak akan memahami. Dia akan hanya menyia-nyiakan segala perkataan kami. Sedang siapapun yang memiliki kearifan, ia akan mendapat manfaat dari kata-kata yang kami katakana ini.


IMAN lebih baik dari pada shalat. Karena shalat harus dijalankan lima waktu dalam sehari. Sementara iman tak mengenal waktu, terus berkelanjuatan. Shalat boleh jadi tidak dijalankan karena udzur, juga bisa di tunda pelaksanaanya. Namun keutamaan iman adalah ia tidak dapat ditiadakan meski karena udzur, dan takbisa ditunda. Iman tanpa shalat, tetapi tiada manfaat bagi shalat tanpa iman. Contohnya, pada masalah infaq. Lebih dari itu, setiap ajaran nabi dalam melaksanakan ritual shalat mempunyai beberapa perbedaan, tetapi dalam iman yang dia ajarkan tidak ada perubahan. Makna shalat,dan tujuannya sama.


SUATU ketiak kau memainkan rebana dan kau tahu bahwa aku berada dibalikdinding. Karena kau yakin aku terus mendengarkannya maka kau tidak akan berhenti, sebab kau ingin selalu menunjukan kemampuanmu bermain rebana. Maka, tujuan dari shalat bukan lah berdiri dan menunduk lalu bersujud sepanjang hari. Tujuannya adalah, agar engkau memiliki kelanggengan situasi bathin yang senantiasa muncul dalam shalat. Baik waktu tidur ataupun terjaga, di kala menulis ataupun membaca, dan dalam setiap keadaan hendaknya kau tidak pernah lepas dari berzikir pada tuhan, hendaknya engkau menjadi salah satu dari yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.


UNTUK menunjukan kepada penduduk-penduduk negeri yang tak dapatikut serta di dalam medan perang dan pertempuran, raja bermain bola di alun-alun. Permainan yang menunjukan pertarungan para prajurit kepada yang bersembunyi dari musuh-musuh yang berputar-putar seperti bola-bola. Mereka maju, menyerang dan mundur. Permainan di lapangan seperti inimerupakan alat untuk mempertontonkan hal-hal penting dalam pertarungan. Dan melalu cara yang sama, orang-orang yang taat denagn tuhan menjalankan ritual shalat dan mendengarkan apa yanh mereka baca dalam kesadaraan. Dan mereka menunjukan kepada semua orang yang melihatnya bahwa mereka menjalankan perintah-perintah tuhan yang di khususkan bagi mereka. Dan juga menjauhi larangan-larangannya yang juga di khususkan bagi mereka.


APABILA kalajengking muncul dengan penyengatnya bertengger pada tubuhmu dan berkata,”Aku pernah mendengar bahwa engkau orang yang humoris. Meluculah agar aku mampu melihat bagaimana engkau melucu!”
Maka engkau akan menjawab, “Disebabkan kedatanganmu, aku tidak lagi memiliki canda dan keriangan. Apa yang telah engkau katakan menjadi tidak benar. Seluruh energi yang biasa kugunakan untuk melucu sekarang telah berkosentrasi dengan harapan agar engkau pergi”.



SETIAP orang menentukan jalannya sendiri dalam menjalankan suatu hal. Al-Qur’an adalah kain brokat yang memiliki dua sisi. Meskipun sejumlah orang memperoleh manfaat dari satu sisi itu dan sejumlah lain mengambil manfaat dari sisi lain. Tetap saja keduanya benar. Sebab tuhan menginginkan kedua kelompok itu memperoleh manfaat. Keadaan itu bagaikan peremnpuan yang memiliki suamidan juga merawat anak kecil. Anak kecil bergembira mendapat susu dari payudaranya, dan demikian pula suaminya yang memperoleh kenikmatan karena menjadi pasangannya.


AL-QUR’AN itu bak seorang gadis walaupun kau lepas kerudung dari wajahnya, dia tidak akan mennjukan dirinya padamu. Manakala engkau mengkaji Al-qur’an, namun engkau tidak menemukan kenikmatan dan pencerahan batin itu karena dirimu terselimuti sehingga kau pun tertolak. Al-qur’an telah menyembunyikan dirinya padamu dan menunjukan diri dalam rupa yang buruk. Katanya,”Aku bukanlah gadis yang cantik itu.” Ia menutup diri dengan hijab dan mencari kenikmatan sendiri. Jika kau air bagi sawahnya maka layanilah ia dari ajauh dan berusahalah agar ia senang, maka ia akan menunjukan wajahnya padamu tanpa kau sendiri harus menyingkapkan hijabnya.


ENGKAU duduk di tempat persembunyianmu menunggu mangsa. Namun bila mangsa telah melihat tempat dan siasatmu. Dia bisa bebas memutuskan. Sebab, jalan yang dilintasi tidak akan melintasi tempat engkau bersembunyi, karena dia melintasi jalan yang telah dia atur sendiri.


IBRAHIM berkata, “Ya Tuhan karena engkau telah memuliakan aku dengan kenikmatan yang engkau berikan dan telah memilih aku, sediakan juga untuk keturunanku kebiasaanku kebaikan ini!”
Tuha menjawab, “Ketentuan kami tidak akan dipahami oleh mereka yang tidak bertuhan, yakni mereka yang tidak adil tidak layak dengan kebaikan-ku. Maka ibrahim sadar, bahwa kebaikan tuhan tidak untuk orang yang tidak adil dan pemberontak. (Firman allah:QS:124)


KETIKA seorang lelaki pergi keruang mandi uap, dia menjadi hangat. Di tiap sudut kamar mandi, kehangatan api selalu bersamanya. Kehangatan itu tidak mengingatkannya pada api, karena dia memang tidak dapat melihatnya. Baru ketika ia ada diluar dan benar-benar melihat api, sadarlah bahwa dirinya dihangatkan oleh api. Uap dari ruang mandi itu berasal dari api.
Diri manusia adalah ruang mandi yang mengagumkan. Didalam dirinya ada uap berupa akal, ruh, dan jiwa. Yang semua itu dapat engkau disaksikan hanya ketika engkau sudah keluar dari ruang mandi ini dan masuk kedunia lain. Engkau akan menyaksikan hakikat akal, jiwa dan ruh. Maka kesadaranmu akan bangkit. Bahwa kepintaranmu disebabkan oleh akal, godaan dan tipu daya padamu di sebabkan adanya ruh. Dan engkau akan bisa mengukur hakikat masing-masing.
Itu semua hanya mungkin jika engkau keluar dari dunia ini. Jika tetap berada di dalam ruang mandi itu, engkau tidak akan dapat melihat api. Yang dapat engkau rasakan hanya kehangatan yang merupakan efek dari api.


APABILA engkau berdzikir kepada tuhan, sedikit demi sedikit batinmu akan tersinari dan engkau akan terbebas dari belenggu dunia. Apabila burung mencoba terbang ke langit, dia tentu tidak akan pernah mencpainya. Tetapi jika ia masih terbang, maka ia akan semakin menjauhi bumi. Dan jika itu dilakukan selalu, maka memiliki ketinggian terbang yang tidak dimiliki oleh burung yang lainnya.


TIDAK seorangpun penjahit yang tidur pada malam hari, dan bangun esok harinya tiba-tiba menjadi pembuat sepatu. Apapun kesibukan seseorang, pada keasyikan itulah ia akan kembali. Maka engkau dapat lihat betapa kenyataan seperti itu ada di akhirat.


APABILA engkau memiliki minyak wangi di dlam kotak dengan leher pendek, engkau letakkan jemarimu kedalamnya. Engkau tidak dapat mengeluarkan minyak itu. Tetapi dengan demikian setidaknya jemarimu menjadi wangi dan karena itu indera penciumanmu terpuaskan. Mengingat tuhan adalh seperti hal itu. Meskipun engkau tidak mampu mencapai hakikatnya, mengingat dia akan berdampak banyak, dan kemanfatannya yang agung akan berlipat ganda.


USAHA keras pribadi adlah suatu sisi di luar kebaikan ilahi. Para nabi tidak meraih jenjang kenabian melalui usaha pribadi. Mereka mendpat karunia melalui kebaikan ilahi. Tetapi mereka-mereka yang bisa mencapai jenjang tersebut, tentu telah menjalani perjuangan yang keras dan kejujuran yang tinggi. Dan inipun berlaku untuk orang biasa. Hingga mereka dapat menyandarkan diri pada para nabi dan sabda-sabdanya. Meskipun karena keterbatasannya, orang biasa tidak dapat melihat bagian dalam. Mereka hanya mampu melihat bagian luarnya. Dan dengan mengikuti bagian luarnyaitu, mereka akan menemukan jalan menuju bagian dalam.


SEKARANG orang lebih memiliki buah-buahan lain di banding gula sambil menyatakan,”kami telah berpengalaman dengan rasa pahit yang amat banayak agar bisa mencapi derajat kemanisan.”
Apa yang engkau ketahui tentang nikmatnya rasa manis ketika belum pernah mengalami kerasnya pahit?


KETIKA engkau ingin pergi ke suatu tempat, hatimu akan berangkat lebih dulu untuk melihat tempat tujuanmu. Memeriksa seperti apa sesungguhnya wujud tempat itu.dan kemudian ia kembali untuk membawa tubuh kesana.

Semua manusia dalam hubungannya dengan nabi-nabi dan orang suci adalah tubuh. Para nabi dan orang suci adlah hati dunia ini. Pada awalnya, mereka keluar dari kemanusiaannya. Keluar dari daging dan tubuhnya untuk berjalan menuju akhirat. Dan kemudian mereka membandingkan dunia fana dan akhirat, lalu mempertimbangkan beberapa jalan masuk akhirat.

Hingga kemudian mereka kembali ke dunia ini. Mengajak manusia sambil berkata,”datanglah kedunia yang sesungguhnya, dunia sejati. Dunia yang disini hanyalah fana, sekadar tempat persinggahan. Kami telah menemukan titik kepastian, dan kami datang untuk mengabarimu.”


ORANG yang tak mau menghaturkan terima kasih dkuasai oleh “ketamakn kasar” hingga tidak peduli berapapun telah memperoleh, dia masih ingin lebih banyak lagi. Ketamakan kasarnya membuat dia seperti itu. Ketika ia memperoleh lebih sedikit daripada yang telah ia angankan sendiri, dia tak mau untuk berterima kasih.


ENGKAU tidak mau memohon, sedangkan seekor anjing, yang tidak memiliki kecerdasan akal ataupun pemahaman manusia, akan datang kepadamu ketika lapar dan mengibaskan ekornya seolah berkata,”beri aku sesuatu untuk di makan. Aku tidak memiliki sesuatupun untuk di makan tetapi engkau memilikinya.” Kearifan seperti itulah yang dimilikinya.


“APAKAH engkau memiliki orang yang engkau percaya atau tidak?”
“ ya, demi tuhan. Aku memiliki orang yang kupercayai dan ia aku cintai.”
“apakah kepercayaanmu itu berdasarkan pada nalar yang benar, atau engkau sekadar menutup matamu dan mempercayainya?”
“kepercayaan yang aku miliki tentu dengan nalar!”
“lantas kenapa engkau mengatakan bahwa menjadi beriman itu harus meninggalkan nalar” itu berarti engkau mengatakan sesuatu yang bertentangan.”


SEORANG yang mencuri di gantung karena kejahatannya. Dia sesungguhnya adlah penyuluh bagi orang-orang muslim. Seolah dia berkata,”siapapun yang mencuri akan di hokum seperti ini.” Demikian juga dengan orang lain yang di hadiahi oleh raja karena keadilan dan keberhasilannya dalam menjalankan tugas. Dia juga merupan penyuluh bagi kaum muslim. Namun begitu, meskipun sama-sama penyuluh keduanya menggunakan bahasa yang berbeda. Lihatlah, betapa beda keduanaya!


JALAN Tuhan sesungguhnya teramat rahasia, disembunyikan oleh hamparan salju. Muhammad-lah yang dengan menunggang kuda pertama kali mempertaruhkan hidupnya untuk membersihkan jalan tersebut. Maka siapapun yang berada di atas jalan itu, ia melaluinya atas bimbingan nabi.

Nabi yang menemukan jalan pertama kali, meninggalkan berbagai rambu jalan di berbagai tempat, sambil berkata,”apabila engkau menapak di jalan yang ini, engkau akan menderita seperti kaum ’Aad dan Tsamud,” dan, “Apabila engkau menyusuri jalan yang ini engkau akan berbahagia sebagaimana berbahagianya orang-orang berioman.


DUNIA ini ibarat busa di alutan. Tuhan yang maha kuasa telah menciptakan busa pada keadaan yang sebaik-baiknya, sehingga dia menjadikan orang-orang tertentu kembali ke lautan agar mempertahankan busa.


SEORANG nabi bukan dilihat dari bentuknya. Sebab bentuk hanyalah tunggangan. Nabi adalah cinta dan kasih saying, dan itulah yang bertahan selamanya.


TANPA pikiran, bentuk-bentuk tak dapat bergerak dan mati. Sehingga, barangsiapa yang hanya melihat pada bentuk, berarti dia juga mati; dia tidak mampu menangkap makna. Dia adalah seorang anak kecil dan tidak matnag, meski dalam bentuk dia adalh seorang syekh dan berumur seratus tahun.


ABU Bakar di hormati oleh kaum muslimin bukan karena shalat, puasa, dan zakatnya yang banyak. Dia dijadikan rujukan oleh kaum muslimin karena isi hatinya.


KEAGUNGAN orang suci tidak pada bentuk luarnya. Ketinggian dan keagungan yang meraka miliki tidak memiliki sifat. Betapapun, satu dirham tentu saja diatas satu pul ,tetapi apa artinya berada di atas satu pul? Ketinggian tidak berada pada bentuk meletakkan satu dirham pada langit-langit dan selempeng emas di bawah tangga, lempeng emas pasti tetap berada” diatas “dirham.

Seperti halnyabatu rubu dan permata itu berada diatas emas nilainya, tidak peduli meskipun mereka secara wadag ia berada di atas atau dibawah. Sma halnya dengan, sekam berada diatas gabah yang akan di giling, sementara tepung jatuh kebawah. Apabila tepung tetap beradad di atas, bagaimana mungkin akan menjadi tepung?
Keunggulan tepung bukan berada pada wdagnya. Didalam dunia makna sejati, mereka yang memiliki hakikat akan selalu diatas dalam keadaan apapun.


SEORANG yang bodoh tiba-tiba menempatkan dirinya berada ditempat yang lebih tinggi dari tempat duduk orang suci. ‘Apa bedanya seorang duduk di bawahnya? Walaupun lampu cenderung untuk selalu diatas, itu sesungguhnya bukan karena kehendaknya. Tujuan satu-satunya, ialah memberikan manfaat kepadanya yang lain hingga mereka mampu menikmati cahayanya. Kalau hanya dilihat wadagnya, dimana pun lampu berada, tinggi ataupun rendah, dia sekedar lampu.”

DALAM sebuah kesempatan Nabi Muhammad bersabda,”Sahabatku bagaikan bintang. Siapapun dari mereka yang engkau ikuti, engkau akan terbimbing dengan benar”.

Orang melihat pada bintang dan ia jadi terbimbing. Padahal tidak ada bintang yang dapat berbicara. Tentu saja bintang tidak berbicara. Hanya dengan melihatnya, orang akan mengetahui mana jalan yang benar dan jalan yang slah. Dan karena itu mereka bisa sampai tujuan.
Maka, menjadi sangat mungkin kalian melihat jalan orang suci Tuhan dan mereka mengendalikan engkau tanpa berkata.


TIDAK ada perjuangan yang lebih besar daripada duduk dengan sahabat saleh, yang pandangannya bisa melelehkan jiwa materialisme.


DENGAN kiasan Tuhan menyerupakan cahayanya dengan lampu, dan dengan kiasan juga dia menyerupakan keberadaan orang suci dengan cermin”.
*Firman Allah 24:35

KIASAN itu tidak sama dengan persamaan. Seorang gnostis mnyebut-nyebut kesenangan, kebahagiaan dan perluasan sebagai musim semi, dan penyempitan dan kepedihan sebagai musim gugur. Benarkah kesenangan adalah musim semi dan kesusahan adlah musim gugur. Benarkah kesenangan adalah musim semi dan kesusahan adlah musim gugur? Ini hanyalah sebuah kiasan, akal tak perlu mempermasalahkan jalan keterwakilan maknanya.


KETIKA sayyid burhanuddin sedang mengajar, ada seorang bodoh berkata,”kita tak memerlukan kata-kata dengan kiasan-kiasan.” Kemudian dia menjawab, “cobalah kemari tanpa kiasan-kiasan! Lalu kau akan mendengarkan kata-kata tanpa kiasan.” Tidaklah engkau tahu, dirimu sendiri sesungguhnya adalah sebuah kiasan. Engkau bukanlah yang kelihatan ini. Jasadmu sekedar bayang-bayang. Ketika ada orang mati, maka orang berkata,” Si fulantelah pergi.” Jika dia sekedar jasad, ke manakah perginya? Karena itulah, sesungguhnya jasadmu ini adlah kiasan bagi batinmu, sehingga seseorang dapat menghakimi batinmu melalui jasadmu.


ISA bersabda, “Aku sangat takjub betapa satu mahkluk hidup dapat memakan yang lainnya.”
Para fuqaha (ahli hokum islam) mengartikan ucapan ini, bahwa umat manusia pada masa isa dilarang memakan daging binatang yang keduanya adalah mahkluk hidup. Pemaknaan seperti itu jelas salah. Sebab daging yang dimakan manusia tentu bukan daging yang hidup. Daging itu jelas sudah tak bernyawa. Karena ketika binatang teerbunuh dan diambil dagingnya, ruh kehidupannya terpisah.
Barangkali yang dia maksudkan adalah bagaimana seorang guru dpat membinasakan hidup pengikutnaya. Membinasakan hidup pengikutnya. Membinasakan disini diujudkan dengan menyesatkannya ajarannya tanpa satu sebab. Dan Isa terpesona oleh hal istimewa seperti itu.


SAKSIKANLAH, betapa kain wol berubah jadi karpet yang cantik karena persentuhannya dengan orang berilmu. Dan coba lihat, betapa bumi ini berubah menjadi istana yang gemerlap karena berhubungan dengan orang yang berilmu. Maka apabila persentuhan dengan keilmuan memiliki dampak baik pada benda mati itu, bayangkan apa dampaknya bila seorang berilmu berhubungan dengan orang lain!.


PARA nabi dan orang suci senantiasa melampaui perang rohani, dan yang pertama kali yang mereka lakukan adalah membunuh nafsu dan meninggalakan keinginan-keinginan diri serta hasrat birahi. Itulah jihad akbar.

Di jalan ini, manusia terbagi ke dalam bebrapa kelompok dan memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Melalui pertempuran dan perjuangan, sebagian dari mereka mencapai tahapan dimana mereka tidak berhasrat pada sesuatu kecuali yang bersifat batiniah dan dalam kerangka akal. Karena itu mereka tidak mengembangkan nafsu dalam actualisasi mereka. Dan dengan itu terbangun kekuatan kemanusiaan pada diri mereka. Kekuatan yang hadir pada mansusia tidak melalui kecenderungan nafsu dan akal, namun karena ridha-nya.


“MALAM telah berlalu, tetapi yang kami kisahkan masih saja belum berakhir.” Malam dan kegelapan dunia ini pasti akan berlalu, tetapi cahaya dari kata-kata bersinar lebih ternag setiap saat.
Demikian juga malam kehidupan nabi, ia akan segera berlalu. Tetapi cahaya kata-kata mereka msih belum berhenti. Dan sepertinya kata-kata itu tidak akan pernah berhenti bersinar.


SEJUMLAH ornag memberi salam yang tercium seperti asap. Orang lain memberi salam yang tercium seperti minyak wangi. Hal ini dapat diketahui oleh mereka yang memiliki piranti penciuman.


SESEORANG berkata, “Setiap orang suci dan sufi besar mengatakan tidak ada orang lain yang menikmati kedekatan dan kebaikan yang dinikmatinya dengan tuhan.”
“Siapa mengatakan perkara ini? Apakah orang suci yang mengatkannya, atau orang lain selain orang suci? Apabila orang suci yang mengatakannya, maka menjadi aneh, karena dia mengetahui setiap orang suci memiliki iman yang sama dengan dirinya sendiri, dia tidak sendirian menikamati kebaikan serupa itu.
Apabila orang lain selain orang suci yang mengatakan itu, maka orang itu benar-benar telah menganggap dirinya sebagai teman dan orang pilihan tuhan, sebab hal itu telah menjadi misteri tuhan, sebab hal itu telah menjadi misteri Tuhan. Rahasia seluruh orang suci telah dijaga oleh tuhan kenapa orang itu tahu?”


BENAR bahwa Tuhan telah berbicara kepada musa. Tetapi ia berbicara tidak melalui bunyi atau kata dan juga tidak dengan alat kerongkongan atau lidah. Orang membutuhkan kerongkongan dan bibir untuk berbicara melampaui perangkat-perangkat seperti bibir, mulut, dan kerongkongan.


TUHAN tidak berbicara kepada setiap orang, sebagaimana raja di dunia ini tidak berbicara kepada setiap orang yang menenun. Mereka mengangkat perdana menteri dan wakilnya yang melalui mereka orang-orang dapat sampai pada raja. Maka demikian halnya tuhan. Dia telah memilih utusannya hingga siapa pun yang mencari tuhan dapat menemukannya lewat sang utusan. Setiap nabi datang denagn satu alas an bahwa mereka adalah jalan menuju tuhan.


APABILA orang yang berteriak pengetahuannya lebih berproyeksi kedepan di banding yang lain, maka teriakan itu akan menghasilkan peningkatan pemikiran.sebab si pemberi peringatan memiliki pengetahuan dan keterjagaan ilahi.
Usai membangunkan yang lain dari kelalaian tidurnya, dia akan memberi tahu dunianya sendiri dan menyeretnya ke sana, sebagai hasilnya, jenjang pemikiran orang tidur akan meningkat karena ia dipanggil dari suatu jenjang kondisi yang menakjubkan.

BERBICARA tentang karomah orang suci, tidak ada yang aneh sesungguhnya. Mereka dapat pergi dari sini ke Ka’bah dalam satu hari atau dalam sekejab, itu tidak aneh. Angin padang pasir mampu melakukan keajaiban serupa, karena dalam satu hari atau sekejab ia mampu pergi kemanapun yang ia inginkan.
Karomah adalah yang membaeamu dari keadaan rendah pada yang terpuji. Ini yang memindahkan engkau dari sana ke sini, dari kebodohan dan kecerdasan, dari kematian ke kehidupan.


“ORANG beriman melihat dengan pengetahuan dari cahaya Tuhan.”
Ketika seseorang mampu melihat segalanya, permulaan dan akhir, yang lahir dan yang batin. Bagaimana mungkin ada yang sesuatu yang mampu menutup chaya tuhan. Maka sesungguhnya pewahyuan tetap ada, meskipun tidak disebut wahyu.


GURU memerintahkan seseorang anak menulis dengan tangannya. Ketika pertama kali menulis, anak itu menuliskan garis bak cakar ayam dan memperlihatkan pada guru.
Pada pandangan guru, semua salah dan mengerikan. Tetapi disebabkan kecakapan dan kebijakannya, dia akan berkata. “semuanya bagus. Engkau mampu menulis dengan sangat baik dan bagus. Hanya satu hurup saja yang engkau tulis dengan buruk. Hurup itu mustinya demikian. O, ya dan satu lagi kamu tulis dengan tidak benar.”
Hanya sedikit hurup dari seluruh baris yang ia sebut buruk, dan menunjukan anaka kecil cara huruf itu harus di tulis. Seluruhnya ia puji, kalau tidak anak itu akan putus asa. Ketidakmampuan anak itu dibenarkan melalui pujian seperti itu, dan dia diajari serta ditolong secara bertahap.


SEORANG pencuri ulung yang telah tobat kemudian menjadi polisi. Maka seluruh trik pencurian yang pernah dipraktekannya sekarang menjadi kekuatan atas nama kebaikan dan keadilan.
Tentulah dia lebih unggul dari pada polisi yang pada awalnya bukan pencuri. Sebab polisi seperti dia, mengetahui cara bagaimana mencuri. Semua kebiasaan mencuri tidak asing lagi baginya. Orang yang seperti itu, bila menjadi syeh, dia akan menjadi syeh yang sempurna, pembimbing dunia dan menjadi ornag yang terbimbing dengan benar pada zamannya.


KETIKA kelembutan itu telah turun pada lidah dan pemahamanmu, maka mereka bukan lagi kelembutan. Ia telah turun derajatnya karena hubungannya dengan dirimu.
Sama halnya tidak ada suatu kebijaksanaan yang tetap pada keadaannya semula ketika ia jatuh kemulut dan pemahaman tasawuf, melainkanterbakar menjadiyang lain. Terselimutu dan musnah didalam kebaikan dan keajaiban.
Bukankah engkau mengerti bahwa tongkat tidak lagi sekedar dipandang sebagai tongkat ketika tangan musa memegangnya? Sama halnya, dinding ratapan dan tongkat pada tangan nabi, doa dimulut musa, besi di tangan daud, dan juga bukit-bukit yang bersama Daud. Tidak satupun dari semua itu yang tetap sebagaimana asalnya melainkan menjadi sesuatu yang lain,berubah. Demikian ketika kelembutan dan permohonan jatuh pada tangan makhluk kegelapan dan material kasar, mereka tidak berhenti pada keadaan semula.


SEJUMLAH orang berusaha menangkap kucing, tapi mereka mengalami kesulitan. Suatu hari tatkala kucing sibuk dengan burung maka ia menjadi tidak peduli dengan manusia. Dan karena sibuknya itu, akhirnya orang menjadi mudah menangkapnya.
Maka janganlah terlalu sibukpada urusan duniawi. Setiap orang harus mengambil urusan itu dengan hati ringan dan tidak terikat pada urusan itu.


KETIKA engkau mencari suatu pembahasan tertentu pada buku, segenap penglihatan, pendengaran, dan perhatianmu di curahkan pada perkara itu. Maka ketika engkau membalik-balikkan halaman buku itu, tak ada lagi yang engkau lihat selain hal yang engkau cari.
Karena itu, jika engkau memiliki sesuatu maksud atau tujuan di dalam pikiranmu yang melebihi hal lain yang juga kamu pikirkan, engkau akan selalu dipenuhi olehnya. Tidak peduli kemanapun pergi, engkau selalu dipenuhi oleh maksud itu, dan tak akan sempat untuk melihat hal lain.

CERAHNYA hari muncul dari matahari. Namun apabila ada seseorang yang menghabiskan waktunya sepanjang hari hanya untuk melihat bola matahari, dia tidak akan mendapat manfaat, Bahkan jika ia melakukan itu, matanya akan merasa silau.


NABI isa ditanya oleh umatnya, “wahai Ruh Tuhan, apakah sesuatu yang paling hebat dan yang paling kejam didunia ini dan dunia yang akan datang?”
“Murka Tuhan,” jawab Isa
“Apa yang menurutmu bisa melindungi kami dari murka tuhan?” mereka bertanya lagi
“Kendalikan nafsumu dan janganlah engkau marah,” dia menjawab.
Dan agar bisa melakukan hal itu caranya adalah dengan melawan diri. Maka ketika engkau ingin mengeluh disebabkan oleh suatu hal, ada baiknya yang engkau lakukan saat itu justru mengucapkan terima kasih.


APABILA engkau berkata baik pada yang lain, kebaikan akan kembali kepadamu. Kebaikan dan pujian pada orang lain yang engkau katakana, pada hakekatnya adalah untuk dirimu sendiri.


KETIKA sifat kesabaran engkau manifestasikan didlam dirimu, maka fitnah musuh-musuhmu menjadi tak berarti apa-apa. Dan karena itu dia akan melihat bahwa apa yang dia lakukan tidak benar. Kemudian dia memandang dirimu bukan lagi sebagai dirimu.
Maka dengan itu menjadi jelaslah siapa yang direndahkan. Bukan martabatmu yang direndahkan, namun justru martabat musuhmu. Dan sebuah kehinaan teramat besar bagi seorang musuh apabila kebohongannya terungkap.


MANUSIA menganggap bahwa dia dapat bertumpu pada pengetahuan dan daya kemampuannya sendiri untuk berjihad. Namun setelah berjuang sekuat tenaga dan mengerahkan segala usaha serta menggunakan segala perangkat, dia hanya akan terjatuh pada jurang keputusasaan. Lalu Tuhan berfirman padanya, “Kau anggap dirimu mampu melakukan amanah ini hanya bermodal kekuatanmu dan denagn amal dan usahamu sendiri. Sesungguhnya inilah taqdir yang telah aku tetapkan. Berusahalah dengan segala kemampuan untuk menempuh jalan kami. Lalu karuniaku akan menghampirimu.


MANUSIA memiliki dua tabir untuk sampai kepada Tuhan, yaitu kesehatan dan kemakmuran. Adapun seluruh persoalan, muncul dari dua hal ini. Satu orang yang memiliki kemakmuran akan berkata,” dimanakah tuhan? Aku tidak tahu di manakah dia. Aku tidak dapat melihatnya.”
Orang tersebut, ketika didera masalah luka atau penyakit, dia akan mulai meratap,” Ya Tuhan! Ya Tuhan!” sehingga tersibaklah misteri kedekatannya dengan tuhan. Lihatlah, dari sudut pandang itu kesehatan menjadi tabir manusia untuk sampai tuhan yang tersembunyi di bawah singgasana luka.
Sejarah manusia makmur dan memiliki harta benda, dia mampu memnuhi keinginannya sehingga dirinya tersibukkan siang malam. Namun saat kemiskinan datang kepadanya, jiwa manusia itu berbalik menjadi lemah dan dia kembali kepada tuhan.


SEORANG darwisy pergi ke hadapan seseorang raja. Sang raja menemuinya dan berkata, “wahai zahid…..”
“Engkaulah yang zahid,” tiba-tiab sang darwisy memotong
“Bagaimana mungkin aku ini seorang zahid?” Tanya raja. “Bukanlah engkau melihat aku memiliki seluruh dunia.”
“Tidak,” jawab sang darwisy,” Sesungguhnya engkau melihat iru dengan cara yang salah. Dunia ini dan selanjutnya, termasuk seluruh kerajaanmu, adalah milikku. Karena aku telah mengambil semua kepemilikan alam semesta. Engkau sesunguhnya hanyalah isi kain dan lapnya.”


“KAMI tawarkan amanat kepada surga dan mereka tak sanggup menerimanya.” Padahal betapa menakjubkan perbuatan yang telah mereka lakukan. Mereka mengubah bebatuan menjadi rubi dan zamrud, mengubah pegunungan menjadi jadi tambang emas dan perak dan menyebabkan tanaman di bumi berkembang dan sebagainya. Mereka memberi kehidupan dan menciptakan taman surgawi. Bumi pun meneriam biji-bijian dan kemudian memberikan buah-buahan dari biji-bijian yang ditanam. Pegunungan pun menghasilkan berbagai mineral segalanya dilakukan. Tetapi untuk yang satu hal itu, mereka tidak mampu melakukannya. Hanya manusia yang bisa melakukannya.


BEBERAPA orang mengejek nabi Muhammad, seraya berkata,” Kenapa AL-quran diwahyukan kepadamu kata demi kata, dan tidak bab per bab?”
Nabi Muhammad menjawab, ”Alangkah bodohnya pertanyaan itu?
Andaikata Al-quran diwahyukan semuanya kepadaku secara serentak, tentu aku segera meleleh dan hancur dan binasa.”
Oaring yang mengabarkan sesuatu, memahami lebih banyak dari suatu yang hanay sedikit. Dari satu hal ia mampu memahami banyak hal. Dan dari satu baris, ia mampu memahami seluruh buku.
Persis seperti sekumpulan orang yang tengah duduk menyimak sebuah pementasan. Satu dari mereka telah mengetahui seluruh cerita, ketika ceritanya baru di mulai. Dari satu kiasan dia bisa memahami sebanyak yang orang lain telah dengar. Hal itu terjadi karena orang lain tidak menyadari seluruh situasi yang terjadi. Orang yang mengetahui semuanya, memahami lebih banyak dari sedikit saja yang di ceritakan.


APABILA engkau ingin memahami sesorang, buatlah dia berbicara. Maka engkau akan tahu dia yang sebenarnya dari ucapannya.
“Bagaiman jika dia menipu, karena tahu bahwa orang dapat diketahui dari ucpannya, sehingga terus-menerus mengucapkan sesuatu yang samar agar tidak diketahui?”

pertanyaan ini, sama halnya dengan dongengan tentang anak kecil yang ketakutan , seraya berkata kepada ibunya, “saat malam hair menjadi gelap, hantu muncul kepadaku. Aku akan takut dibuatnya.”
“Engkau tak usah takut,” kata ibunya
“Jika engkau melihat hantu itu, beranikanlah diri, kemudian seranglah dia. Maka engkau akan tahu bahwa itu hanyalah khayalanmu.”
“Tapi, bagaimana jika ibu hantu itu mengatakan hal sama pada anaknya?” kata anak itu.

Maka jika ada seseorang yang sengaja tidak ingin diketahui dan berdiam diri, bagaimana cara tahu dia yang sebenarnya? Jawabannya adalah dengan berdiam diri terhadap kehadirannya. Berikan dirimu kepadanya dan bersabar!
Barangkali sebuah kata akan terluncur dari bibirnya. Jika tidak. Barang kali secara tidak hati-hati justru kata-kata, pikiran atau gagasan itu muncul dari dirimu. Maka dari kata-kata, pikiran, atau gagasan itu barangkali engkau bisa mengetahui dia. Sebab saat itu engkau telah terpengaruh olehnya. Sehingga kata-kata, pikiran dan ggasan yang keluar dari dirimu sesungguhnya adalah pernyataan dirinya yang terpantul lewat dirimu.


SUATU ketika terjadi suatu kejadian di pemandian umum. Pda waktu itu akau amat berlebihan merendahkan diri di hadapan Syeh Shalahuddin, dan dia pun menjadi amat berlebihan merendahkan dirinya kepadaku. Kerendahhatiannya begitu mencolok. Maka sadarlah aku, bahwa aku telah melakukan kesalahan dengan berlebihan kepadanya.


APABILA ada orang gila harta menderita, maka orang suci akan datang untuk menyembuhkannya. Namun bila yang menderita itu adalah orang-orang suci, demi Allah, siapa yang akan menyelamatkannya?


SUATU saat gandum harganya senilai dengan emas, namun, dan pada saat yang lain harganya seniali dengan kotorannya. Meskipun nilainya berbeda, sesungguhnya bentuk gandum itu tetap sama.
Nilai dan harga bentuk gandum disebabkan adanya rasa cinta terhadapnya. Demikian jiga, keahlian yang engkau cari berangkat dan dihargai karena cinta. Boleh jadi ia sekarang memiliki niali besar bagimu. Namun pada suatu masa ketika tidak ada tuntutan kebutuhan atas hal itu, tak seorangpun yang akan mempelajari atau melatihnya.


SEORANG berkata, “Kita tidak sempurna.” Sering seseorang memikirkan hal ini dan mencela dirinya sambil berkata, Sial, apa sebenarnya aku ini?” Mengapa aku berlaku seperti ini?” Itu merupakan bukti cintadan kebaikan Tuhan.
“Cinta ada selama celaan masih ada.” Karena seseorang akan memarahi yang di cintainya, bukan orang yang asing dengan dirinya. Ada berbagai jenis celaan. Menderita dalam kesakitan merupakan bukti cinta dan kebaikan Tuhan.

DI mana pun engkau, dan dlam keadaan apa pun, berusahalah dengan sungguh-sungguh menjadi seorang pecinta. Tatkala cinta benar-benar tiba dan menyelimutimu, maka engkau akan selalu menjadi pencinta di alam barzakh, saat kebangkitan, dan di dalam tungku pemanggang.


PENCINTA tidak akan mampu membuktikan keindahan kekasihnya. Namun tidak akan ada seorangpun yang mampu meyakinkannya agar membenci kekasihnya. Memang demikianlah keadaannya. Dalam perkara semacam ini, bukti logis itu tidak berarti. Menghadapi peristiwa yang akan demikian orang mesti langsung menerjunkan diri dan menjadi pencari hubungan cinta.


SEORANG pencinta dipenuhi keajaiban, sebab ia menerima kekuatan yang tumbuh sebagai daya hidup dari yang di cintaiya.


SHALAT, puasa, dan bersedakah akan dibawa pada hari kebangkitan dan di tempatkan pada timbangan. Tetapi ketika cinta dibawa, ia tidak bisa ditimbangan. Tetapi ketika cinta dibawa, ia tidak bisa ditimbang, dan timbangan takkan muat. Maka hal yang paling utama adalah cinta. Sekarang ketika melihat cinta didalam dirimu sendiri, buatlah ia meningkat dan tumbuh lebih besar.


CINTA tidak bisa sirna hanya disebabkan ketidakmampuan pengungkapan. Sebab bagian utama dari cinta itu adalah hati, bukan rasio. Seorang anak kecil mencintai susu, dan susu menjadi makanannya. Meski demikian, dia tidak dapat menjelaskan apa susu itu sebenarnya. Meskipun jiwanya menghasratkan; mustahil dia mampu mengungkapkan dengan lisan kepuasan yang diperoleh dari meminum susu atau bagaimana dia menderita apabila dijauhkan dari susu.


KETIKA Tuhan ingin menyempurnakan manusia dan mengubah ia menjadi manusia yang sempurna, Dia akan membuatnya mampu memasuki keadaan penyatuan dalam keesaan yang sempurna. Suatu wilayah dimana tak ada dualitas maupun pemisahan. Segala penderitaan muncul karena menginginkan sesuatu yang tidak dapat diperoleh. Ketika engkau berhenti menginginkan suatu, maka tidak akan ada lagi penderitaan.


PEPUJIAN calon sufi merupakan akumulasi usaha keras melayani Tuhan dengan memisahkan waktu hingga terbagi secara adil. Mereka melakukan itu, meskipun mereka dipaksa oleh kebiasaan yang yang menempatkan diri bagaikan penguasa yang mengatur tugas-tugasnya. Sebagai contoh mereka mesti bangun pada pagi hari, suatu saat sangat tepat untuk beribadah. Sebab ketika itu jiwa lebih tenang dan murni.


KETIKA kita tengah berbincang dan da seorang yang ketiduran, itu bukan di sebabkan rasa tidak ketidakpedulian. Tetapi lebih karena adanya rasa aman. Keadaan ini bagaikan kafilah yang berjalan di tengah malam gelap melewati jalan yang sukar, mengerikan, dan dipenuhi ancaman serangan dari perampok. Maka begitu ada seseorang diantara mereka mendengar suara anjing melolong atau ayam berkokok, mereka tahu bahwa situasi telah aman. Karena itu mereka dapat tenang melemaskan otot dan bisa tidur dengan nyenyak.


AKU (para sufi) bagaikan taman kebahagiaan yang dikelilingi dinding terselimuti najis dan duri. Orang lewat yang hanya bisa melihat dinding dan najisnya mengapresiasikan buruk tentang taman. Kenapa mesti memarahi taman? Pendapat buruk tentang taman itu hanya merugikan ornag yang lewat itu sendiri. Sebab ia takkan bisa masuk kedalam taman kebahagiaan. Orang mesti menerima didnding untuk bisa masuk ke taman itu. Dan ketika orang mengkritik dinding, ia hanya tetap diluar taman.


APABILA ada orang berkata buruk tentang tassawuf, pada hakikatnya ia hanya berusaha membaik-baikan dirinya. Sebab sebutan sufi hakekatnya adalah penghindaran pada keburukan-keburukan. Kaum sufi menjauhi sifat-sifat buruk.
Maka ketika seorang memburuk-burukkan suatu sifat buruk, dia sesungguhnya tengah memburuk-burukkan sesuatu yang di musuhi oleh kaum sufi dan justru memuji kaum sufi yang melawannya. Sebab, orang-orang yang menghindari segala keburukan, tentu layak dipuji oleh mereka yang merendahkan sifat buruk.
“Bagi para pengkritik tasawuf, segalanya menjadi hitam-putih, sedang kaum sufi justru mengembangkan pemahaman bahwa kritik bukanlah musuh dan pengecam.


BAHKAN seekor yang penuh dengan kehinaan, melupakan yang diwarisi ayahnya ketika dia belajar berburu untuk sultan. Ia tidak lagi menganut cara hidup dalm tumpukan sampah dan tempat terpencil, serta menginginkan daging bangkai. Ketika bersam sultan, dia mengikuti kuda raja dalam pemburuan dan permainan

Catatan:
Oleh Rumi hal ini ditujukan pada mereka kaum beragama yang menerima apa saja pemahaman yang dijalankan oleh nenek moyangnya.


DI sebuah tempat, seseorang kehilangan cincin. Meskipun cincin itu kemungkinan besar telah diambil orang lain, tetap saja ia mencari disekitar tempat itu. Bukankah cincin itu hilang disini?”


AKU menasihati murid-muridku, apabila pemahaman maknawiyah telah menampakan wajah mereka di dlam dirimu, dan jika misteri-misteri telah terungkap olehmu, maka hati-hatilah! Awas, jangan engkau bicara tentang yang lain! jangan pula menggambarkan mereka! Dan jangan kau memberitahukan pada siapapun trntang apa yang kukatakan padamu.

Sebagaimana Nabi Telah bersabda, “Jangan kau sampaikan suatu kebijaksanaan (ilmu) kepada orang yang bukan ahlinya, atau kau akan tergolong orang-orang dzalim. Dan jangan kau cabut apapun dari orang yang memahami ahlinya, sebab dengan itu engkau akan mendzalimi mereka.



AKAN lebih baik bagi ornag tidak mengajukan pertanyaan kepada seorang yang tidak memiliki bahan jawan karena pertanyaan itu akan memancing munculnya suatu kebohongan. Kenapa? Karena ketika seorang menanyainya dengan pertanyaan konkrit, dia mesti menjawab. Karena jawaban yang dikehendaki adalah kenyataan, dia tidak mampu mengatakannya.
Si penanya tidak memahami pertanyaan seperti itu akan mengharuskan tindak kebohongan. Karena ia tidak memahami, bahwa jawaban selalu dibuat serasi denagn kemampuan dan kecakapan penanya. Dan karena itu tidak mewakili yang menjawab, maka meskipun segala yang dikatakan orang yang tidak tahu itu benar dan tidak bohong, tetap saja, pada hubungan terhadap jawaban itu adalah kebohongan.
Sebab bagi orang yang tidak memiliki bahan untuk menjawab, jawaban adalah sebuah kebohongan. Kalaupun benar kebernaran itu hanya bagi yang mendengarnya. Sedang dalam hubungannya denagn orang yang menjawab itu sebuah kebohongan. Sesungguhnya ia tak punya bahan untuk menjawab itu.


MANUSIA terbawa oleh segala sesuatu yang ia angankan. Sebagaimana angan-angan tentang sebuah kebun akan membawanya menuju kebun, dan angannya tentang sebuah kedai membawanya menuju kedai. Tapi Fatamorgana tersembunyi di dlam angan-anagan itu. Tidakkah kau mengalami bahwa saat kau pergi ke suatu tempat tertentu dan kemudian menjadi menyesal? Kau bayangkan tempat itu indah, tapi ternyata tidak. Maka, angan-angan bagaikan tenda-tenda yang didalamnya tersembunyi sesorang. Ketika angan-angan itu akhirnya pergi dan muncullah kenyataan tanpa tenda imajinasi, maka itulah kebangkitan.


KETIKA surga akan dipecah dalam pemisahan*, dan ketika bumi akan diguncang oleh gempa bumi**. Ayat ini menunjukan bahwa engkau akan melihat kenikmatan itu menjadi satu. Tetapi kemudian segera datang suatu hari ketika engkau melihat kenikmatan muncul dari berbagai bagian yang terpisah. Sehingga ketika engkau mampu melepaskan keterikatan-keterikatan denagn dunia ini, engkau menyadari betapa luasnya akhirat itu.
• Firman Allah Q.s, 84:1
• Firman Allah Q.s, 99:1


TIDAKLAH kau menyadari, jika engkau lapar dan tidak dapat menemukan makanan, mustahil engkau memakan uang seratus ribu dirham yang kau miliki?


ORANG yang nyaris mati bisa jadi memiliki pengetahuan, yang tidak disadari dan didengar oleh oaring yang duduk di sampingnya. Dan sebelum kematiannya tidak seorang pun menyaksikan kenyataan yang amat sangat lembut. Kenyataan yang tidak dapat dilihat atau didengar kecuali olehnya.


SESEORANG yang telah terikat dengan empat tonggak. Anggapannya, ia berada dalam kebahagiaan karena dia telah melupakan nikmatnya kebebasan. Tapi, ketika telah terbebas dari empat tonggak itu, ia menjadi sadar sebab derita telah berlalu. Seperti bayi-bayi yang memperoleh makanan dan pemeliharaan di dlam ayunan dengan tangan-tangan yang terikat. Ketika telah tumbuh dewasa, terikat didalam ayunan, bagai di dalam penjara dan dia akan menderita karenanya.


SEORANG astronom berkata, “Engkau mengatakan ada sesuatu di luar lingkaran langit dan bumi. Menurut pendapatku tidak ada lagi selain hal itu. Apabila memang ada, tunjukan kepadaku di manakah tempat itu?
Pertanyaan ini sudah salah pada awalnya. Karena engkau meminta di tunjukan sesuatu yang tidak memiliki tempat. Coba katakana, diamna keberatanmu. Itu tidak berada di mana-mana, tidak berada di lidah, mulut, atau dadamu.


JIKA hakekat segalanya sudah terbuka, maka nabi yang dikaruniai kepekaan jiwa tidak akan pernah memohon, “Ya tuahan, tunjukan kepada kami segala sesuatu sebagaimana hakekatnya yang tersembunyi!”


CEPATLAH menuju hakekat, yang bagaimanapun juga didalamnya segala kebahagiaan di temukan


JIKA engkau menyadari, segala keindahan it sesungguhnya hanyalah satu, namun ia muncul dengan berbagai macam bentuk. Lihatlah, mengapa seseorang menginginkan banyak hal yang bermacam-macam?
Mereka berkata, “Aku menginginkan makanan yang digoreng, menginginkan buah-buahan, dan aku ingin kurma.” Mereka menghitung dan menyebut segala sesuatunya, tapi akarnya satu daja, yaitu lapar. Tidakkah kau tahu bahwa setelah ia kenyang maka ia akan berkata, “Bukankah tidak ada perlunya semua ini.?” Maka jelaslah, tidak ada sepuluh atau seratus. Yang ada hanya satu.


MENDENGAR tentang sesuatu secara terus menerus sama halnya dengan melihatnya. Sebagai contoh, ibu atau bapakmu mengatakan kepdamu bahwa merekalah yang telah menyebabkan kelahiranmu.
Mesikipun tidak melihat langsung peristiwa kelahiranmu, engkau seakan melihat peristiwa itu karena engkau terus menerus mendengar peristiwa itu dan dari bapak atau ibumu. Peristiwa itu kelahiranmu menjadi kenyataan bagimu.


SEORANG raja mempercayakan putranya kepda sekelompok manusia terlatih. Si anak tetap bertahan hingga mereka telah mengajarinya seluruh ilmu astronomi, geometri, dan ilmu pengetahuan lain, meskipun si anak sungguh-sungguh bodoh dan bebal.
Suatu hari raja mengambil dan menggenggam cincin itu dalam kepalan tangannya untuk menguji anaknya. Raja berkata, “Ayo, katakan padaku benda yang aku genggam didalam kepalanku!”
“Yang engkau genggam,” anak itu menjawab, “adalah benda bulat, kuning, dan memiliki lubang di tenaghnya.”
“Karena engkau mampu menjelaskannya dengan benar,” kata raja,”katakan padaku benda apa ini sebenarnya!”
“Itu tentu sbuah batu gerinda,” jawab sang anak.
“Kamu telah memberikan cirri-cirinya demikian tepat dengan pikiran yang amat mengejutkan! Dengan seluruh pendidikan dan pengetahuan yang telah aengkauperoleh, bagaimana mungkin keluar dari pikiranmu batu gerinda yang tidak dapat di genggam oleh sebelah tangan?”
Maka seperti itulah sekarang orang terpelajar pada zaman kita dengan ajaib memahami ilmu pengetahuan. Mereka telah sempurna belajar memahami seluruh hal asing yang bukan merupakan perhatian mereka. Yang benar-benar penting dan terdekat dari semua hal tersebut adalah dirinya sendiri. Tetapi betapa orang-orang terpelajar tidak mengetahuinya. Mereka melulu menghabiskan waktunya pada penilaian kehalalan dan keharaman segala sesuatu, dan berkata. “ini dihalalkan, dan ini tidak,” atau “Ini disahkan hokum. Dan ini tidak.”
Meski demikian kebundaran, kekuningan. Rancangan, dan kebulatan dari cincin raja adalah kebetulan, karena apabila engkau melemparkannya kedalam api tidak satu pun dari seluruh hal itu tersisa, Dia menjadi inti sarinya, terbebas dari semua ciri-ciri itu. Seluruh ilmu pengetahuan, amal, dan perkataan yang mereka letakkan didepan, semuanya tidak memiliki hubungan dengan intisari bendanya, yang akan tetap ada ketika sluruh sifat fisiknya sirna.
Seperti halnya seluruh sifat dari yang mereka katakan dan mereka uraikan. Pada akhirnya mereka akan membuat membuat penilaian bahwa sang raja memegang batu gerinda pada kepalannya, karena mereka tidak mengetahui initi yang utam suatu benda.

AKAL senantiasa gelisah. Ia tak pernah lelah dari meditasi, berjuang terus menerus untuk memahami penciptanya meski Dia tak dapat dilihat dan dipahami. Bila Akal ibarat seekor ngengat, maka sang kekasih adalah lilin. Jika ngengat melemparkan diri pada api lilin, ia akan terbakar dan sirna. Namun, walaupun senantiasa menderita, terbakar dan sakit berada di sekitar lilin, ngengat tidak berbuat apa pun tanpa lilin.

IKAN tidak akan ditarik oleh pemancing sekaligus. Ketika kail di tangkap mulut ikan, pemancing menariknya perlahan-lahan hingga berdarah dan kehilangan kekuatan. Lantas keadaan tetap dibiarkan demikian sampai kekuatan ikan benar-benar lenyap.
Ketka kail cinta tertangkap manusia, Tuhan menarik itu secara bertahap hingga seluruh kekuatan dan kelebihan energi yang ada dalam dirinya hilang sedikit. Tuhan menarik dan menaikkannya*.
• Firman Allah Q.s, 2:245


TUHAN melampaui berbagai kategori persamaan dan antar-hubungan. Dia tidak memperanakkan, tidak pula diperanakkan*. Tidak seorangpun akan diizinkan menemuinya, selain mereka yang menghambakan diri.
Tuhan tidak menginginkan apa pun, namun engkaulah yang membutuhkannya. Memang tidak benar pendapat, seseorang yang telah mendapat jaminan menuju tuhan, lebih dekat hubungannya dengan Tuhan. Juga tidak benar bila mereka bisa berkenalan lebih baik di banding dirimu karena jaminan itu. Mereka mendapat jalan masuk lebih mudah hanya disebabkan oleh penghambaan yang mereka lakukan.

* Firman Allah Q.s, 112:3
* Firman Allah Q.s, 47:38

KETIKA lelaki itu yang tengah mabuk melihat sultan diatas kudanya, dia berkata, “Apa arti kuda itu untukku? Apabila kuda itu milikku, dan tiba-tiba ada seorang pengamen yang menyanyikan temabng sederhana untukku maka akan kuberikan kuda itu padanya!”
Ketika sultan mendengar ucpan itu, dia menjadi sangat marah dan memerintahkan agar orang mabuk itu dipenjara. Setelah seminggu, lelaki itu mengirim pesan kepada sultan, “Apa salahku? Apa kejahatanku? Sampaikan pada sang raja dunia, budaknya ini ingin mengetahui.”
Maka sultan memerintahkan lelaki itu dibawa ke hadapannya dan berkata, “Kau gelandangan hina, “Sultan mulai berbicara, “mengapa engkau mengatakan kata-kata menyakitkan itu? Kau tahu, luka apa yang telah engkau buat?”
“Ah raja dunia,” kata lelaki itu, “Kau tahu bukan aku yang mengatakannya. Saat itu pemabuk keparat berdiri di atas atap, dan saat itulah dia berbicara. Dia sudah pergi sekarang. Aku bukan dia. Aku manusia berkepala dingin, manusia berakal.”

BAGI manusia, mencari berarti menelusuri sesuatu yang belum ditemukan, ia mencari siang dan malam. “Aku adalah hamba bagi siapa yang belum pernah Aku lihat” Tapi ia menjadi bosan dengan apa yang pernah dia kenal dan saksika, lalu ia lari darinya. Itulah sebabnya para filosof menolak adnya kenampakan tuhan, “jika engkau benar melihat Tuhan, kau takkan jenuh dan bosan. Namun itu tak mungkin!”

SEMENTARA itu, alam akhirat melampaui pembelahan iman dan kafir, persahabatan dan permusuhan. Sebab persahabatan adalah penyebab dualitas, dan tak ada tempat untuk sifat itu di akhirat. Yang ada disana hanyalah pernyataan murni.
Maka ketika seseorang telah mencpai alam itu, dia akan melepaskan kategorisasi persahabatan dan permusuhan, dua hal itu tak lagi ada disana. Dan ketika seseorang telah mencpai dalam itu, dia terpisahka dari dualitas. Maka , jika di bandingkan dengan alam tersebut, dunia fana yang dia alami sebelumnya yang bersifat mendua, penuh cinta dan persahabatan adalah lebih rendah dan rusak.

BAGAIMANAKAH sesungguhnya sang kekasih? Selama masih ada cinta untuk dirimu sendiri, meskipun hanya sehelai rambut, Dia tak akan menunjukan wajahnya. Sebab engkau tak layak menyatu dengannya. Maka dia tidak akan apa-apa. Kau harus benar-benar melepaskan dari dirimu sendiri dan dunia dan jadilah musuh bagi dirimu sendiri, ataukah sang kekasih tidak akan menunjukkan Wajahnya. Sehingga, kalau agama telah merasuk dalam hati seseorang maka ia akan tetap bersemayam hingga ia mengambil hatinya untuk Tuhan dan menjauhkan diri dari segala yang tak berguna.

KETIKA persahabatan Mansur dengan Tuhan telah melampaui logika, dia menjadi musuh bagi dirinya dan menghancurkan dirinya. Dia berkata, “Aku adalah yang Nyata, aku telah meninggal, hanya Tuhan yang tersisa.”
Kata-kata hanya Tuhan yang ada ini adalah benar-benar kerendah hatian dan pembudakkan. Adalah congkak dan sombong untuk mengatakan, “Engkau Tuhan aku pelayan,” karena dengan perkataan ini engkau menunjukkan keberadaan dirimu, dan dualitas segera mengikutimu.
Ketika engkau berkata, “Dia Tuhan,” dalam ungkapan itu ada pula sifat mendua, karena pemakaian kata “dia” tidak mungkin, kecuali bila ada orang pertama “aku”. Karena tidak ada sesuatupun selain Tuhan, maka hanya Dia saja yang dapat berkata, “Aku adalah Tuhan”.

ENGKAU bisa saja mengikat dua burung menjadi satu. Tapi meskipun keduanya dari jenis yang sama dan sayap yang tadinya dua digabungkan jadi empat, kedua burung itu tidak mungkin terbang bersama karena masih memiliki dualitas. Namun bila engkau salah satu burung itu mati, dia masih mampu untuk terbang karena di sana tak ada lagi dualitas.

SEEKOR singa mengejar rusa, dan rusa berusaha melarikan diri dari singa. Ada dua keberadaan di sana, singa dan rusa. Ketika rusa tertangkap singa hingga pingsan dalam cengkraman singa, maka yang tersisa hanya keberadaan singa. Lenyaplah keberadaan rusa.

SEGALA sesuatu berada didalam genggaman Kekuasaannya, segalanya adalah manifestasikan dirinya dan obyek yang dia kendalikan. Maka, dia tidak diluar langit dan alam semesta, dan juga tidak sepenuhnya didlam keduanya. Sesungguhnya langit dan alam semesta tidak meliputi. Dia, melainkan Dialah yang meliputi mereka sepenuhnya.

UNGKAPAN “Aku adlah Tuhan” bukanlah timbul dari sifat meninggikan diri. Melainkan suatu kerendahan hati yang total. Seseorang yang berkata “Aku adalah hamba Tuhan” menyebutkan dua keberadaan, dirinya dan tuhan. Sedangkan ungkapan “Aku adalah Tuhan” berarti peniadaan diri, yakni, dia menyerahkan keberadaan dirinya sebagai kekosongan.
Dikatakn “Aku adalah Tuhan” bermakna: “Aku tidak ada segalal sesuatu adalah dia. Keberadaan adalah Tuhan sendiri, aku bukan keberadaan sama sekali, bukan apa-apa.” Pernyataan ini demikian luar biasa, lebih dari pengakuan segala kemuliaan. Sayangnya, banyak yang tidak memahami.

“TIDAK ada kerahiban di dalam islam. Kebersamaan adalah Rahmat.” Nabi Muhammad senantiasa mengupayakan kebersamaan, karena didlamnya ada ikatan ruh besar yang memiliki pengaruh yang luas. Dan kebersamaan itu tidak memungkinkan lahirnya individualitas dan alienasi.
Mesjid dibangun agar setiap orang dari segala penjuru dapat berkumpul untuk mendapatkan rahmat dan manfaat yang lebih besar. Sedang rumah memisahkan satu dari yang lainnya untuk pembagian dan menyembunyikan kesalahan. Demikian maksud semua.
Mesjid dibuat untuk masyarakat sesuatu kota agar berjamaah didlamnya. Dan berhaji menjadi kewajiban agar orang dari berbagai kota dan negara di dunia dapat berkumpul bersama.

SEMUA hal ini menceritakan makna hakekat. Orang dapat mengungkapkan makna hakikat yang sama dengan bentuk lain, atau dengan cara lain. Tetapi mereka yang taat pada aturan hanya dapat mencapainya melalui caranya sendiri. Sangat suakar untuk berbicara kepada mereka. Apabila engkau berkata hal serupa dengan cara berbeda, mereka tidak akan bisa memahaminya.

APABILA manusia ingin menemukan jalannya hanya pada makna hakiki, dia dapat memperoleh kelebihan dari bakatnya, dia justru akan terhalangi. Seluruh seni dan kesempurnaan itu seperti permata yang ditempatkan pada bagian belakang cermin. Sehingga wajah cermin menutupi itu semua. Siapapun yang memiliki wajah buruk akan menghasratkan punggung cermin itu karena orang itu dapat berlindung pada kecantikan cermin itu.

PENGHUNI neraka lebih berbahagia di neraka dari pada mereka didunia ini karena justru didalam neraka mereka memiliki kesadaran pada Tuhan. Sedangkan di dunia ini mereka tidak memiliki kesadaran itu. Padahal tidak ada yang lebih manis daripada kesadaran pada Tuhan. Dan kalau pikiran jernih mereka merindukan dunia , itu tidak karena dunia ini lebih menyenangkan daripada neraka. Kesadaran pada Tuhan itulah yang membuat mereka memandang mampu melakuakan sesuatu yang dilandasi manifestasi ramatnya.

SEORANG mengguncangkan buah apricot agar jatuh dari pohonnya, lalu memakan buah itu. Ketika pemilik kebun menangkap basah, dan mengatakan, “Apakah engkau tidak takut pada Tuhan?” Orang itu menjawab, ” untuk apa aku harus merasa takut? Pohon ini milik Tuhan dan aku ini pelayan Tuhan yang sedang memakan memilikinya,”
“Engkau mesti mendapatkan ganjaran atas perbuatanmu,” kata sang pemilik pohon sambil memrintahkan pegawainya untuk mengambil beberapa potong tali. Lalu lelaki itu diikat dengan tali itu dan dipukulnya. “Apakah engkau tidak takut pada Tuhan?” teriak lelaki itu
“Untuk apa aku takut? Bukankah engkau pelayan Tuhan, dan ini adalah tongkat Tuhan yang aku pukulkan pada pelayannya,” kata pemilik kebun

D idalam bumi terdapat jasad-jasad kecil yang senantiasa hidup dalam kegelapan. Dia tidak dikaruniai mata dan telinga karena habitatny tidak memrlukannya. Kalau tidak membutuhkannya, kenapa harus diberi mata?
Tuhan tidak menganugrahinya mata bukan karena Tuhan kehabisan stok. Juga bukan karena Dia pilih kasih. Tetapi karena dalam memberi kepada mahkluknya, Tuhan menyesuaikan denagn yang dibutuhkannya.

ENGKAU bisa melihat jejak napasmu pada musim dingin, namun tidak pada musim panas. Ini bukan karena pada musim panas napasmu berhenti. Tetapi karena pada musim panas dimana udara sangat panas sehingga napasmu yang sangat lembut tidak bersedia menampakkan diri. Sama halnya, seluruh sifat dan hakikatmu juga terlalu lembut untuk dapat dilihat. Itu hanya bisa di raba lewat segala perbuatanmu.

TUNJUKKAN kepadaku kejahatan didunia ini yang tidak berisi sejumlah kebaikan dan kebaikan mana yang tidak mengandung sejumlah kejahatan. Sebagai contoh, seseorang mrencanakan melakukan pembunuhan dan oleh sang korban dibelokkan menjadi perzinahan hingga pembunuhan itu tidak sempat melakukannya.
Pada satu sisi perzinahan itu jahat, namun pada sisi lain, karena dia menghalangi pembunuhan, ia menjadi suatu yang baik. Maka baik dan jahat adalah satu hal, tidak mungkin melepaskan diri. Dari sinilah kita tidak sepakat pada Zoroaster yang mengajarkan bahwa Tuahan itu dua. Satu pencipta kebaikan dan yang lain pencipta kejahatan.

PENDURHAKA dan orang suci, orang yang taat dan ingkar, setan dan malaikat, sesungguhnya sama-sama melakukan penghambaan kepada Tuhan. Penjelasannya bisa menggunakan analogi tentang raja yang berhasrat menguji budaknya. Ia ingin memilih mana budak yang taat dan yang tidak. Juga mana yang layak dipercaya dan beriman dan mana yang pengkhianat. Tentu mesti ada yang menjadi penghasut, agar raja bisa memilahkan budak-budaknya. Bagaimana raja menetapkan golongan budak-bidaknya?
Si penghasut, bertindak sebagai budak raja, dan melakukan ap-ap yang raja perintahkan. Ia bagaikan angin yang dikirim untuk memisahkan antara ngengat dan elang. Angin akan mngeluarkan ngengat dan elang. Angin akan mngeluarkan ngengat dari pohonnan di taman. Namun burung elang akan bertahan dalam taman.
Sebagaimana juga, raja yang memerintahkan budak perempuannya untuk berhias secantik mungkin. Setelah itu, dia disuruh keluar dan memperlihatkan diri dihadapan budak-budak laki-laki. Hal itu dilakukan untuk mngetahui siapa di antart para budak yang layak dipercaya dan siapa yang menjadi pengkhianatan pada sang raja, tapi pada hakikatnya tidak. Semua yang diperbuat oleh budak itu adalah penghambaan terhadap raja.

SINGKATNYA, menghendaki kejahatan adalah sesuatu yang mengerikan, ketika yang di kehendaki adalah kejahatan itu sendiri. Meski demikian, apabila dikendaki demi kebaikan, maka kejahatan tidak lagi mngerikan. Tuhan berfirman, “Dia dalam hokum pembalasan ini engkau mesti hidup”.
* Firman Allah Q.s, 2:179


SESEORANG lelaki berteriak dan meratap selama sholat. Apakah sholat itu batal? Jawabannya bergantung untuk apa dia berteriak dan apa yang dia lihat. Apabila dia berteriak untuk dunia lain, melampau dunia wujud? Dan apa yang dia lihat? Apabila yang dilihat keadaan shalatnya yang buruk hingga ia bisa mnyempurnakannya, maka teriakannya justru membuat sholatnya benar dan lebih lengkap.
Namun apabila sebaliknya, matanya menangis karena dunia ini. Atau karena teriakannya timbul karena rasa sengsaranya melihat musuh mengungguli dirinya, maka shalatnya tidak lengkap dan tidak sah. Tidak syah juga apabila, teriakan itu lahir dari kecemburuan pada seseorang memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya.

APABILA engkau hanya menanam biji apricot yang sudah kehilangan tempurung, maka ia tidak akan tumbuh. Namun bila engkau menanam dengan tempurungnya, baru engkau bisa mengharapkan dia akan tumbuh membesar. Maka kami menjadi sadar, bentuk itu pemting juga.

APA yang dihisap akar dapat terlihat dari cabang, daun dan buah yang berada di bagian atas pohon. Apabila akar itu tidak makan dan layu, ia takkan memberi sedikit pun. Maka rahasia dari gempitanya sorak-sorai yang menggelora adalah memahami banyak kiasan dari satu ungkapan.

ADA kisah menarik tatkala nabi Muhammad dan para sahabat kembali dari sebuah ekspedisi. Ketika hendak memasuki gerbang kota, nabi memrintahkan utnuk memukul gendering dengan keras dan tanpa direncanakan sebelumnya Nabi memutuskan bermalam di gerbang kpta.
“Pukukullah gendering dengan keras! Nanti malam kita akan beristirahat di gerbang kota dan masuk keesokan harinya.”
“YA, Rosulullah,” demikian soerang sahabat,
“Apa untungnya kita melakukan itu?”
“sebab apabila engkau melihat istrimu tengah bersama dengan lelaki lain, hati kalian akan terluka. Dan akan muncul besutan dari sana,” Rosulullah menjawab.
Namun begitu, salah satu sahabat tidak mengikuti perintah Rasul itu, diam-diam memasuki kota dan menemukan istrinya tengah berbicara dengan lelaki lain.
Sesungguhnya Rosul mengajarkan seseorang musti menahan sakit dengan menghindari kcemburuan dan fitnah. Seseorang juga harus menanggung beban luka dan perlakuan seseorang terhadap perempuan dengan ratusan ribu penderitaan lain yang tak terceritakan agar umat Muhammad muncul di permukaan. Isa berjuang dengan cara menahan diri dalam kesunyian dan tidak menurutkan godaan seseorang; cara Muhammad adlah menahan angkaramurka dan kesedihan yang disebabkan hubungan lelaki atau perempuan.
Namun apabila kalian tidak mampu melakukan cara Muhammad, maka ambillah cara isa. Dengan begitu kalian tidak tercerabut dari kedua cara itu. Dalam kedamaian batin itu, engkau dapat menahan seribu tuduhan dan fitnahan karena kalian bisa melihat dengan baik dan mempercayai diam-diam apa-apa yang dibicarkan oleh orang-orang sekitarmu.”

ADA di antara hamba-hambanya yang bila melihat seorang perempuan mengenakan cadar, memrintahkan padanya, “Angkat cadarmu hingga kami dapat melihat wajhmu! Siapakah engkau? Jika kau memakai cadar itu, kami tak dapat melihatmu, dan bingung sehingga berkata pada diri sendiri, “Siapakah itu? Siapakah dia?”
Aku bukanlah orang yang akan terpesona dan tertarik padamu, hanya dengan melihat wajahmu. Stelah sekian waktu, kini Tuhan menjadikanku suci dan terbebas dari godaan seperti kalian semua. Aku aman dari bahaya melihatmu sehingga tidak akan terpana. Justru dengan tidak melihatmu pikiranku menjadi kacau, siapakah itu?”
Mereka itulah golongan yang bertolak belakang dengan golongan lain, yaitu orang-orang yang di kendalikan oleh nafsunya. Sebab mereka yang dikendalikan nafsunya, jika melihat wajah-wajah kesaksian akan terpana dan kacau karenanya. Lebih baik saksi-saksi itu tetap terhijab dari mereka, agar mereka tidak menjadi bingung Namun, bagi Orang-orang yang memiliki kedalaman hati, lebih baik bagi mereka saksi tak terselubungi sehinga mereka tidak menjadi kacau.


SIANG dan malam kalian berjuang memperbaiki sifat perempuan dan membersihkan keburukannya. Akan lebih baik membersihkan dan memperbaiki dirimu sendiri lewat dia dari pada membersihkan dia melalui kalian. Datanglah dia dan menyerahlahh pada apapun yang dia katakana. Meskipun itu tampak kabur.

TEMUILAH orang-orang yang shalat, namun lali dalam shalatnya. Merekalah orang-orang yang munafik, yang menolak untuk menolong orang yang membutuhkan*. Ayat itu merangkum semuanya.
Engkau memiliki cahaya, tetapi engkau melalaikan kemanusiaan. Keajrlah kemanusiaan, karena itulah tujuannya. Selebihnya hanyalah gerutuan yang yak kunjung habis. Sebab ketika kata-kata sudah terlampau jauh, tujuan yang hendak dicapai mudah untuk dilupakan.
Seorang tukang sayur pernah mencintai seorang perempuan mengirim pesan kepada pelayan permepuan itu dan berkata, “Aku begitu, aku begini. Aku sedang jatuh cinta dan aku menjadi terbakar. Aku selalu risau dan tersiksa. Termasuk kemarin, semalaman aku sangat gelisah.” Dan kemudian dia pergi dengan penuh rasa bangga.
Ketika pelayan datang kepada majikannya dia berkata, “Tukang sayur mengirimkan salam dan berkata bahwa dia ingin melakukan sesuatu denganmu.”
“Begitu terus-terang?” Tanya perempuan itu.
“sebenarnya,” jawab si pelayan, “dia bercerita panjang lebar, tetapi itulah ceritanya.”
Itulah poko yang terpenting. Selebihnya, sekear membuat kalian sakit kepala.
* Firman Allah Q.S, 107:4-7

TATKALA raja menjatuhkan hukuman gantung, raja akan menggantung terhukum tinggi-tinggi di depan umum. Meskipun sesungguhnya terhukum bisa digantung dengan tiang yang rendah di kamar tersembunyi yang jauh dari orang-orang, tapi itu tidak dilakukan. Karena sudah menjadi kenyataan bagi orang lain untuk menjadikan si terhukum sebagai contoh. Dan karena itulah perintah raja di bawa kedepan umum.

DEMI Tuhan! Apabila engkau menghendaki agar balasan untuk suatu kebaikan dan kejahatan dapat berubah dan meningkat, maka semakin engkau melakukan kebaikan sesungguhnya semakin besar juga balasannya. Dan semakin tidak adil perilakumu, maka semakin besar balasan atau kejahatan yang akan menimpamu. Hak itu dapat berubah, tapi masalah titah tidak akan berubah.

ORANG beriman tidak memerlukan luka sebab mereka telah peduli pada penderitaan tatkala diberi kesenangan. Mereka dapat merasakan penderitaan itu sebelum waktunya. Sama halnya, seorang anak pintar hanya membutuhkan sekali penderitaan. Sekali pukulan tongkat membuatnya tidak melupakan pelajaran selamanya.
Sedangkan seorang anak bodoh terus melupakan pelajaran dan dia akan mengalami penderitaan. Kuda pintar merasakan pecutan sekali saja dan tidak memerlukan di waktu lain. Pecutan akan membawa manusia bermil-mil. Meski demikian, seekor kuda yang bodoh perlu dicambuk berulang-ulang, dia tidak layak membawa manusia, maka dia menyeret kotorannya.

MUSA telah dipaksa untuk melibatkan dirinya dengan manusia meskipun dia bersungguh-sungguh dengan perintah Tuhan dan asyik dengannya. Memang, satu sisi dari tubuhnya dibuat untuk memperhatikan kesejahteraan manusia.


BY : JALALUDDIN RUMI


SEKILAS TENTANG JALALUDDIN RUMI

JALALUDDIN RUMI, di lahirkan di Balkh, tahun 1207, sebuah kota di provinsi Khurasan, Afganistan. Ia lahir saat kota itu berada di bawah kekuasaan Muhammad shah terbesar dari Dinasti Khawarizmi, yang kekusaanya terbentang dari pegunungan Ural bagian utara sampai sebelah selatan Teluk Persia, dan membujur dari sungai Indus di sebelah Timur sampai ke sungai Eufrat di sebelah barat.
Keluarga Rumi telah menetap di Blkh selama beberapa generasi dan menjadi keluarga yang sangat dihormati. Dan sepanjang yang dapat diketahui, sejarah keluarganya di mulai dari kakenya yang terkenal, yang dikabarkan sebagai keturunan dari arab, dan berakhir pada Abu Bakar ash-Shidiq, khalifah sesudah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun 1219, ketika Jalaluddin Rumi berusia 12 tahun, ayahnya Baha’uddin Wallad, secara tiba-tiba bersama keluarganya meninggalkan Balkh dan melakukan perjalanan menuju ke barat. Alasan yang mungkin adalah mereka seperti ribuan orang lainnya, melarikan diri sebelum datangnya tentara Mongol yang sangat mengerikan. Orang-orang Mongol itu telah membumihanguskan khurasan dan sudah mendekati kota asalnya.
Dalam perjalanan pengungsiannya, Baha’uddin dan keluarga bertemu dengan seorang yang telah berusia lanjut, orang itu adalah sufi kenamaan bernama Fariuddin al-Attar, yang lantas menghadiahinya Asrar namah (buku tentang misteri-misteri). Dan, dlam pertemuan ini Attar berkata pada ayah Rumi, “Anakmu tidak lama lagi akan menjadi api yang akan membakar para pecinta Tuhan di seluruh dunia.” Itu terjadi tatkala mereka tengah berada di Nishapur. (Danarto, 1982:1).
Rumah mereka yang pertama adalah di Zarandah, kira-kira 40 mil sebelah tenggara Konya (Turki Sekarang). Dan di sanalah Rumi menikah, hingga pada tahun 1226 lahirlah anaknya yang tertua, Sultan Walad. Setelah itu ayah Rumi sekeluarga beserta keluarganya pindah ke konya, yanag merupakan ibukota kerajaan ibu kota kerajaan bani saljuk barat, dan di sanalah ayah rumi wafat pada tahun 1230.

Wafatnya Jalaluddin Rumi
Pada 17 Desember 1273, Rumi wafat, Seminggu sebelumnya ia telah sakit keras, hingga menggoncangkan masyarakat Konya. Berbondong-bondong orang yang menengoknya, termasuk sahabatnya yang bernama Syadruddin. Ia menengok dan mendoakan: semoga Allah memberi ketenangan kepadamu dan kesembuhan. Tidak ada yang bisa mecelakakanmu, pabila hijab antara kekasih dam kekasih telah terbuka.
Rumi sempat menjawab, “Jika engkau beriman dan bersikap manis, kematian itu akan bermakna baik. Tapi kematian ada juga yang kafir dan pahit. ” Demikian, Rumi menerangkan makna kebenaran secara panjang lebar, hingga akhirnya menjelang maghrib arwahnya meninggalkan raga.
Tatkala jenazahnya hendak di demayamkan, penduduk kota berdesakkan ikut menghantarkan. Tak luput pemeluk agama lain pun ikut menangisi kepergiannya. Orang yahudi dan nasrani, misalnya. Kedatangan mereka membuat keheranan penguasa negri yang juga menghadiri pemakaman itu. Ia bertanya kepada para pastor dan para rahib, “Mengapa anda semua ikut bergabung. Bukankah yang meninggal ini jenazahnya seorang muslim yang alim?” Para rahib dan pastor itu menjawab, “Berkat dialah kami mengetahui kebenaran para nabi terdahulu. Dan pada dirinya kami memahami prilaku para wali yang sempurna.”
Maka pada pagi buta jenazah rumi diberangkatkan, diiringi para pelayat yang melimpah ruah. Tangis mereka riuh-rendah menyertai kepergiannya. Mereka saling merebut memikul, atau paling tidak menyentuh, usungan jenazahnya. Tifak heran jika iring-iringan jenazah baru sampai di tempt pemakaman pada sore hari, dan di kebumikan pada malamnya.